Al Quran Surat An Nisa ayat 171

Al Quran Surat An Nisa ayat 171

يَا
أَهْلَ الْكِتَابِ لَا تَغْلُوا فِي دِينِكُمْ وَلَا تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ ۚ إِنَّمَا الْمَسِيحُ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُولُ اللَّهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَىٰ مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ ۖ فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرُسُلِهِ ۖ وَلَا تَقُولُوا ثَلَاثَةٌ ۚ انْتَهُوا خَيْرًا لَكُمْ ۚ إِنَّمَا اللَّهُ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ سُبْحَانَهُ أَنْ يَكُونَ لَهُ وَلَدٌ ۘ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَكِيلًا \

Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: "(Tuhan itu) tiga", berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.

Kamis, 27 Desember 2012

Pornografi Alkitab

 “Ia melakukan lebih banyak lagi persundalannya sambil teringat kepada masa mudanya, waktu ia bersundal di tanah Mesir. Ia berahi kepada kawan-kawannya bersundal, yang auratnya seperti aurat keledai dan zakarnya seperti zakar kuda. ” (Yehezkiel 23:19-20) 

“Engkau mrnginginkan kemesuman masa mudamu, waktu orangMesir memegang-megang dadamu dan menjamah-jamah susu kegadisanmu. ” (Yehezkiel 23:21) 

Penjelasan
Cerita dua pelacur perempuan bersaudara, Ahola dan Aholiba memberi suatu pelajaran moral untuk dosa daging. Tetapi kenapa Tuhan harus menguraikan petualangan mereka dengan detil-detilpornografis seperti itu? Apakah Tuhan menyukai pornografi? Apa orangtua menginginkan anak-anak mereka membaca ayat 20 tentang perbandingan ukuran penis laki-laki dengan alat kelamin keledai dan zakarnya, dan mani yang mengalir dari zakar kuda? Seperti yang mungkin dipercaya oleh semua orangtua dewasa maupun yang religtius, gambaran-gambaran yang penuh gairah nafsu tersebut, jika dipetik dari sumber-sumber sekuler, akan merusak anak-anak mereka, kalau mereka benar-benar telah membacanya. Tidakkah juga bisa merusak anak-anak jika cerita-cerita cabul seperti itu dibaca dari Alkitab?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.